Postingan
ini saya buat dan olah dari berbagai sumber. Tidak terlalu details
sih, tapi saya usahakan dengan bahasa sederhana agar mudah dimengerti. Tapi
kalau dengan bahasa sederhana saja anda masih belum mengerti juga, saya sarankan
menelan mentah-mentah saja. :). Lama kelamaan juga kalo udah sering
bereksperimen, akan mengerti juga.
Beberapa
gambar dan teori disini, mungkin sama dengan yang sudah pernah ada diposting di internet. Ya, mohon
dimaklumi saja. :), dan saya kira wajar saja, karena ini kan sudah umum. Lain soal, kalau saya menemukan sendiri suatu teori, misalnya, pasti saya buat unik... Dan yang pasti ada kok referencenya paling bawah…
Ok. Dynamic
routing. Apa itu dynamic routing ?? Dari kata dynamic atau dinamis, sudah terbayang artinya perubahan
sesuai dengan kondisi/keadaannya. Routing dynamis, ya artinya routing yang
bersifat dinamis. Routing akan berubah secara otomatis dan cepat, sesuai dengan
adanya perubahan networknya. Jika pada network ada penambahan atau pengurangan
IP address, maka routing akan melakukan update secara otomatis. Pembagian
dynamic routing bisa dilihat pada gambar.
- Interior Gateway Protokol (IGP) yaitu routing network yang menggunakan “AS numbers” yang sama, biasanya digunakan untuk network internal pada suatu perusahaan / organisasi yang besar atau pada internal suatu internal ISP (Internet Sevice Provider). IGP, dibagi 2 yaitu distantce vector protocols dan link-state protocols.
- Exterior Gateway Protocol (EGP) yaitu routing untuk menghubungkan beberapa “AS numbers” yang berbeda, misalnya menghubungkan network antar ISP.
AS ( Autonomous System ) number adalah semacam domain
routing.
Lalu domain routing itu apa ? Saya kutip dari Wikipedia, Routing
domain is a collection of networked systems that operate common routing
protocols and are under the control of a
single administration. (nanti akan kita pelajari pada saat membahas BGP, saya sendiri juga belum nyampe kesana... :) ).
- Distance Vector : Router memilih jalur yang terpendek dengan cara melihat berapa banyak router / hoop / lompatan yang harus di tempuh untuk mencapai network tujuan. Distance vector ada 2 jenis yaitu RIP dan EIGRP.
Dari gambar di atas, packet dari PC0 menuju ke PC1, dengan menggunakan Distance Vector akan melalui Router0 dan Router3
- Link State : Router memilih jalur yang terpendek dengan cara melihat besarnya bandwidth (beserta delay dan metric2 lain). Link state protocol ada 2 yaitu OSPF dan IS-IS.
Dari gambar di atas, packet dari PC0 menuju ke PC1, dengan menggunakan routing Link State akan memilih jalur Router0–Router2–Router3
(yang punya gambar di atas, maaf saya pinjam dan terima kasih)
(yang punya gambar di atas, maaf saya pinjam dan terima kasih)
Berikut table perbedaan antara Distance Vector dan Link State :
Ada
2 ukuran dari router untuk menentukan jalur yang terbaik untuk sampai ke
tujuan, yaitu
Administrative Distance (AD) dan
Metric. Pertama kali yang dilihat adalah nilai AD, semakin kecil nilai AD, maka semakin dipilih sebagai jalur terbaik. Jika nilai AD-nya sama
maka yang akan dilihat selanjutnya adalah nilai metric. Semakin kecil nilai metric, maka semakin
terbaik jalur yang dilalui untuk mencapai IP tujuannya.
Tabel
nilai AD
Protocols
|
Default Administrative Distance
|
Connected
|
0
|
Static
|
1
|
EIGRP Summary
|
5
|
eBGP
|
20
|
EIGRP Internal
|
90
|
IGRP
|
100
|
OSPF
|
110
|
IS
|
115
|
RIP
|
120
|
EIGRP External
|
170
|
iBGP
|
200
|
Sedangkan
untuk nilai metric sendiri, setiap protocol routing mempunyai metode /
algoritma perhitungan sendiri untuk menghitung besarnya nilai metric. Perhitungan
nilai metric didasarkan pada hop count, bandwidth, delay, load, reliability, maximum
transmission unit (MTU) dan cost. (Hanya pada RIP versi 1, dimana nilai metricnya
hanya dihitung dari hop, atau banyaknya router yang dilalui).
Contoh
perhitungan metric, saya ambilkan contoh kasus dari posting sebelumnya yaitu simulasi network RIP.
ROUTER-MLK#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I
- IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O -
OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 -
OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF
external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 -
IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user
static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/24 is subnetted, 5 subnets
R 10.10.11.0
[120/3] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0
R 10.10.22.0
[120/2] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0
R 10.10.33.0
[120/1] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0
R 10.10.44.0
[120/1] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0
C 10.10.55.0 is directly connected,
FastEthernet0/0
192.168.1.0/30 is subnetted, 1 subnets
R 192.168.1.0
[120/2] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0
192.168.2.0/30 is subnetted, 1 subnets
R 192.168.2.0
[120/1] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0
192.168.3.0/30 is subnetted, 1 subnets
C 192.168.3.0 is directly connected,
FastEthernet4/0
Keterangan.
* [120/3], AD = 120, metric = 3.
10.10.11.0
[120/3] via 192.168.3.1, 00:00:14, FastEthernet4/0,
artinya
kira-kira dengan bahasa sederhananya, untuk menuju ke network destination 10.10.11.0,
menggunakan RIP (ingat AD = 120), melewati 3 buah router (nilai metricnya = 3).
Kemudian untuk mencapai tujuan via atau lewat pintu IP 192.168.3.1
(fastethernet 4/0). Sedangkan 00:00:14, artinya 14 detik yang lalu routingnya
diupdate oleh router.
Ternyata
mudah sekali bukan… hahaha… :)
Sedikit penjelasan mengenai beberapa jenis routing. Saya kutip dari CCNA Bahasa
Indonesia. Yang belum mengerti, seperti yang saya bilang sebelumya, ditelan mentah-mentah aja dulu… :)
Routing Information Protocol (RIP)
Karakteristik RIP meliputi:
- RIP merupakan protokol routing distance vector.
- Hop count digunakan seperti metric untuk pemilihan jalur.
- Jika hop count lebih besar dari pada 15, paket akan di buang.
- Update routing setiap 30 detik, secara default.
Untuk mengurangi routing loop and
counting to infinity, RIP menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:
- Count-to-infinity
- Split horizon
- Poison reverse
- Holddown counters
- Triggered updates
Konfigurasi RIP adalah sebagai
berikut::
Router(config)#router ripRouter(config-router)#network Network-ID
IGRP
Interior Gateway Routing Protocol
(IGRP) adalah protocol standar yang dibangun oleh Cisco. Beberapa karakteristik
IGRP meliputi:
- IGRP merupakan protokol routing distance vector.
- Bandwidth, load, delay dan reliability digunakan untuk menciptakan gabungan metric.
- Update routing setiap 90 detik, secara default.
Konfigurasi IGRP adalah sebagai
berikut:
RouterA(config)#router igrp as-numberRouterA(config-router)#network ip address jaringan
Tambahan, IGRP sekarang sudah tidak
digunakan lagi, gantinya adalah versi terbaru yaitu EIGRP.
EIGRP
Enhanced IGRP (EIGRP) adalah
protocol standar protocol routing distance vector. Beberapa karakteristik EIGRP
meliputi:
- EIGRP merupakan protokol routing distance vector yang ditingkatkan.
- Menggunakan load balancing.
- Menggunakan kombinasi distance vector dan link-state.
- Menggunakan Diffused Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur yang terpendek.
- Update routing setiap 90 detik ketika perubahan topologi yang cepat.
OSPF
Open Shortest Path First (OSPF)
memiliki karakteristik yang meliputi:
- OSPF merupakan protokol routing link-state.
- Merupakan standar protokol routing yang diuraikan pada RFC 2328.
- Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost paling rendah untuk tujuan.
- Update routing ketika terjadi perubahan topologi.
BGP
Border Gateway Protocol (BGP) adalah
protokol routing external. Karakteristik BGP adalah:
- BGP adalah protocol routing distance vector exterior.
- Digunakan antara ISP ke ISP dan klien.
- Used to route Internet traffic between autonomous systems.
Saya kira seperti itu dulu sekilas
tentang routing dynamic. Nantinya saat bereksperimen akan saya coba ulas lebih
dalam mengenai teorinya.
Reference :
CCNA versi Indonesia (CCNA Handbook, Introduction to Network)
https://belajarcomputernetwork.wordpress.com/2012/05/10/routing-protocol
CCNA versi Indonesia (CCNA Handbook, Introduction to Network)
https://belajarcomputernetwork.wordpress.com/2012/05/10/routing-protocol
No comments:
Post a Comment