Saturday, April 05, 2014

Setting Simulator GNS3 (part 1)

Kali ini posting untuk para pemula… atau “orang yang ndak mau dianggap pemula tapi belum bisa menggunakan GNS3” hahaha…. Ini mengenai konfigurasi atau setting simulator GNS3 agar bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Tampilan default GNS3 setelah penginstallan

Graphical Network Simulator (GNS3) adalah sebuah software simulator open source untuk mensimulasi network. Sama seperti simulator network packet tracer, bisa berjalan di system operasi windows ataupun Linux. Namun  simulator GNS3 ini jauh lebih lengkap.  Dengan menggunakan GNS3, serasa kita bekerja menggunakan router/switch Cisco yang sebenarnya.
Setelah kita menginstall, GNS 3 tidak bisa langsung digunakan. Ada beberapa devices yang tidak bisa digunakan, seperti router, PIX firewall dan lainnya. Hanya beberapa switch yang bisa digunakan. Seperti terlihat pada gambar di atas. Devices yang warnanya buram, artinya tidak bisa digunakan. Disini kita akan membahas langkah-langkah untuk mensetting GNS3 agar bisa bekerja dengan maksimal dan optimal (Bahasa awamnya, agar gambar di atas, devices-nya tidak warna buram lagi, alias warnanya lebih cerah... hehehe...). Mari kita mulai step-stepnya...  :)

Install GNS3
Tentu saja langkah pertama adalah install GNS. Apa yang mau disetting jika tidak ada GNS3-nya, ya.. kan ?? Di dalam GNS3 sendiri, (hanya sekedar untuk diketahui saja), bahwa terdapat beberapa komponen yaitu, Dynamips, Qemu/Pemu,  VPCS, putty, winscap dan wireshark.
  • Dynamips merupakan emulator inti dari GNS yang mensimulaikan IOS router Cisco. Ada juga istilah dynagen yaitu program berupa text yang merupakan front-end dari dynamips.
  • Qemu/Pemu  adalah emulator untuk mensimulasikan end user device, sehingga bisa dilakukan pengetestan koneksi dari end user. Dengan begini simulasi network akan menjadi lebih real.
  • WinPCAP dan wireshark. Kedua tools ini mengcapture packet/frame yang lewat dalam suatu network/jaringan.
  • VPCS. Ini merupakan emulator PC (komputer user)
  • Putty. Tools ini bisa menggantikan peran dari telnet, sebagai console untuk mengakses devices.
Semua komponen tersebut di atas harus diinstall. Cukup cari dan download file GNS3 all-in-one (versi terakhirnya  v0.8.6) yang sudah include semua komponen di dalamnya. GNS3 bisa anda dapatkan / didownload di http://www.4shared.com/file/Lc-N8O0jba/GNS3-086-all-in-one.html atau di situs resminya http://www.gns3.net/download/. Untuk penginstallan GNS3  sangat-sangat mudah. Hanya jalankan filenya  dan next..next.. saja.(baca: naks neks naks neks saja).  Tidak perlu saya bahas secara details, saya rasa anda sudah tau cara menginstallnya....
GNS3 0.8.6 Setup

Setting GNS3
Secara default settingan general GNS3, sebenarnya tidak masalah. Tapi alangkah baiknya kita mengetahui settingan ini.  Klik edit – preferences.

General Settings
Beberapa bagian yang penting…
  1. General, tab General settings. Ada 2 folder yang perlu diperhatikan disini. Pertama, Project directory, ini adalah folder tempat project simulasi anda. Dan yang kedua, OS images (IOS, Qemu, PIX etc.) directory, ini adalah folder tempat images IOS. Tentu saja kedua settingan folder/ direktorinya ini bisa diubah. Silahkan disesuaikan dengan keinginan anda.
  2. Tab terminal setting. Nah disini tempatnya, seperti sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk console terminal yang mengakses ke devices, bisa diubah toolsnya. Terserah mau menggunakan apa. Ada Putty, Telnet SecureCRT dan sebagainya.
  3. Pada Tab GUI settings, bisa ditentukan besaran ruang kerja pada GNS3. Minimalnya 500 px x 500 px.
  4. Di bagian Dynamips. Secara default tidak perlu diubah. Jika nantinya  ada versi dynamips yang baru, disini tempatnya untuk merubahnya.  Cek versi dengan mengklik test settings.
  5. Di bagian Capture. Secara default menggunakan wireshark untuk menangkap paket-paket yang lewat pada suatu interface.
Sedangkan untuk bagian qemu dan virtual box, nanti akan dibahas pada langkah-langkah selanjutnya.

Install dan Setting Image IOS Routers
Agar router bisa berfungsi, harus diinstall terlebih dahulu IOS nya. Anda bisa dapatkan di http://www.4shared.com/zip/WYa9FlTXce/IOS_for_GNS3.html. Setelah anda mendownload, tempatkan dan extract IOS images, pada direktori / folder IOS images seperti settingan general di atas (seperti pada langkah 2). Tujuannya agar mudah mencari filenya. ( ini berdasarkan pengalaman pribadi).
Klik Edit – IOS images and hypervisors.
IOS Images and Hypervisors

Pada bagian ini ada beberapa langkah settings yang harus dilakukan.
  1. Pilih image file.
  2. Pilih platform. Harus sesuai dengan image file.
  3. Pilih model. Settingan model ini, akan menentukan kelengkapan fitur slot yang ada pada routers.
  4. Pada Default RAM, nilainya tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. Nilai default RAM bergantung pada platform dan model dari router cisco tersebut. Jika terlalu besar bukannya menambah cepat kerja dari router, malah sebaliknya membuat lambat bahkan menjadi error. Biasanya berkisar antara 96 -256 MB.
  5. Pilih Test Settings. Normalnya, akan muncul terminal console dan terlihat IOS router Cisco running / bekerja. 
Namun, jika saat pilih Test Settings, terjadi  freeze (hang) atau error, maka cek kembali langkah 2, 3 dan 4, yaitu platform dan model serta default RAM-nya apakah sudah benar settingannya.
Contoh error dibawah ini karena settingan nilai default RAM-nya terlalu kecil.
Memory required: 86495420 bytes, Memory available: 69206016 bytes
INSUFFICIENT MEMORY TO LOAD IMAGE!
The difference between Memory required and Memory available is the additional
memory you need to run the router. Alternately, use a smaller image; this
may cause the memory requirement to decrease, and may allow you to at least
use the router with reduced functionality until you get more memory.

Memory low; adjusting PMem and IOMem sizes.
PMem required: 83167884 bytes, PMem allocated: 65878480 bytes;
IOMem configured: 10380288 bytes, IOMem allocated: 3327536 bytes
Shutdown in progress...
Shutdown completed.

Contoh berikut ini, error karena settingan nilai default RAM-nya terlalu besar.
C2691 'default': failed to load Cisco IOS image 'D:\DOC ROEL\extract IOS\c2691-a
dventerprisek9_sna-mz.124-13b.image'.
Unable to initialize router instance.
Configured I/O memory percentage was too large. Using 10 percent iomem.
Increasing IOMEM up to: 48Mb

%Software-forced reload
vtty_thread: select: No error
6. Pilih Idle PC (tekan auto calculation). Akan muncul idle PC calculation wizard. Tunggu beberapa saat. Jika berhasil, secara otomatis akan ada kode untuk idle PC, contohnya seperti 0x82af8e08. Settingan Idle PC Ini penting untuk membuat kinerja processor lebih ringan. Jika terjadi freeze atau error seperti pada gambar, berarti settingan sebelumnya kurang pas. Kembali cek lagi Default RAM-nya.
IDLE PC not valid
Jadi, walaupun langkah sebelumnya (Test Settings) sudah dilalui, belum tentu tahapan Idle PC akan bisa dilewati. Kedua tahapan Test Settings dan Idle PC harus bisa dilalui agar IOS router bisa bekerja dengan normal.
7. Terakhir Pilih Save. Sampai disini seharusnya pada bagian Routers, sudah bisa digunakan. Lakukan langkah yang sama untuk image IOS lainnya, sampai semuanya bisa digunakan.
8. Close.
Note:
Pemilihan model dalam suatu router akan menentukan berapa banyak slot interface atau fitur pada router tersebut. Misalkan pada platform router 1700, sudah disetting model 1760. Tarik ke arah tempat kerja. Klik kanan pada router. Dan pilih configure. Akan terdapat beberapa slot untuk interface dari router seperti pada gambar di bawah ini.
Node Configuration Router Model 1760

Untuk perbandingannya, bisa dilihat gambar di bawah ini. Router disetting model 1710, sehingga hanya ada 1 slot interface. 
Node Configuration Router Model 1710

3 comments:

  1. thanks gan, info nya sangat berguna (y)

    ReplyDelete
  2. Om kalau mau bikin banyak router terus masing-masing router tersebut bisa ditelnet gimana caranya? Thanks sebelumnya.

    ReplyDelete