Thursday, June 27, 2013

Hardware Komputer (part 2)


2. PERALATAN PROSES
Peralatan proses adalah alat di mana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan lewat peralatan input dan hasilnya akan ditampilkan di peralatan output.
Peralatan proses terdiri dari central processor atau CPU (Central Processing Unit) dan main memory.

2.1 CPU
CPU (Central Processing Unit) merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi program. Pada komputer mikro, processor ini disebut dengan microprocessor.
CPU terdiri dari dua bagian utama, yaitu unit kendali (control unit) dan unit arithmatika dan logika (arithmetic and logic unit). Disamping dua bagian utama tersebut, CPU mempunyai beberapa simpanan yang berukuran kecil yang disebut dengan register.

2.1.1    Control Unit
Bagian ini bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer. Control unit mengatur kapan peralatan input menerima data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada peralatan output. Control unit mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer, membawa data dari peralatan input ke main memory, mengambil data dari main memory untuk diolah. Bila ada instruksi untuk perhitungan arithmatika atau perbandingan logika, control unit mengirim instruksi tersebut ke arithmetic and logic unit. Hasil dari pengolahan data ini dibawa oleh control unit ke main memory lagi untuk disimpan.


Jadi tugas dari control unit adalah sebagai berikut ini.
  1. Mengatur dan mengendalikan peralatan input dan output.
  2. Mengambil instruksi-instruksi dari main memory.
  3. Mengambil data dari main memory kalau diperlukan oleh proses.
  4. Mengirim instruksi ke arithmetic and logic unit bila ada perhitungan arithmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja arithmetic and logic unit.
  5. Menyimpan hasil proses ke main memory.

2.1.2 Arithmetic and Logic Unit
Tugas utama dari arithmetic and logic unit (ALU) adalah melakukan semua perhitungan arithmatika atau matematika yang terjadi sesuai dengan ins­truksi program. ALU melakukan operasi arithmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi arithmatika yang lainnya, seperti pengurang­an, perkalian dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi arithmatika ini disebut adder.

Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika (logical operation) meliputi per­bandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator logika, yaitu:
a. sama dengan (=)
b. tidak sama dengan (<>)
c. kurang dari (<)
d. kurang atau sama dengan dari (<=)
e. lebih besar dari (>)
f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)

2.1.3 Register
Register merupakan simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi, lebih cepat sekitar 5 sampai 10 kali dibandingkan dengan kecepatan perekaman atau pengambilan data di main memory. Register digunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang diproses oleh CPU, sedang instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di main memory.
Process Kerja CPU
Process Kerja CPU

Secara analog, register ini dapat diibaratkan dengan ingatan di otak bila anda melakukan pengolahan data secara manual. Sehingga otak dapat diibaratkan sebagai CPU, yang berisi ingatan-ingatan, satuan kendali yang mengendalikan seluruh kegiatan tubuh dan mempunyai tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan logika.
Program yang berisi kumpulan dari instruksi-instruksi dan data diletakkan di main memory yang diibaratkan sebagai sebuah meja. Anda mengerjakan program tersebut dengan memproses satu persatu instruksi-instruksi yang ada didalamnya mulai dari instruksi yang pertama. Instruksi ini anda baca dan diingat (instruksi yang sedang diproses disimpan di register). Misalnya instruksi tersebut berbunyi HITUNG C = A + B, maka anda membutuhkan data untuk A dan B yang masih ada di meja. Data tersebut anda baca dan masuk ke ingatan anda (data yana sedang diproses disimpan di register), yaitu A bernilai 2 dan B bernilai 3. Sekarang di ingatan otak anda telah tersimpan suatu instruksi dan nilai data A serta B, dengan demikian nilai dari C dapat anda hitung hasilnya, yaitu sebesar 5. Hasil dari perhitungan ini perlu anda tuliskan kembali ke meja (hasil pengolahan direkamkan kembali ke main memory). Setelah semua instruksi selesai anda proses, kemungkinan program, data dan hasil pengolahan ingin anda simpan secara permanen untuk keperluan dilain hari dan dapat anda simpan di filing cabinet. Simpanan luar komputer diibaratkan sebagai filing cabinet. Jadi ada 3 macam ingatan yang dipergunakan di dalam sistem komputer, yaitu sebagai berikut ini.
  • Register, dipergunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang diproses.
  • Main memory, dipergunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang akan diproses dan hasil dari pengolahan.
  • External storage (simpanan luar), dipergunakan untuk menyimpan program dan data secara permanen.
Register yang berhubungan dengan instruksi yang sedang diproses adalah instruction register dan program counter. Instruction Register (IR) atau disebut juga program register digunakan untuk menyimpan instruksi yang sedang diproses. Program yang berisi kumpulan dari instruksi, pertama kali ditempatkan di main memory. Pemrosesan program dilakukan instruksi per instruksi. Instruksi yang mendapat giliran untuk diproses, diambil dari main memory dan disimpan di instruction register (IR).

Program counter (PC) atau disebut juga control counter atau instruction counter adalah register yang digunakan untuk menyimpan alamat (address) lokasi dari main memory yang berisi instruksi yang sedang diproses. Selama pemrosesan instruksi yang dilakukan oleh CPU, isi dari program counter (PC) dirubah dengan alamat dari main memory berikutnya yang berisi instruksi selanjutnya yang mendapat giliran untuk diproses.  Sehingga bila pemrosesan sebuah instruksi selesai dilakukan, tidak ada waktu yang terbuang untuk mencari jejak ­dari instruksi berikutnya yang akan diproses, karena alamat atau letak dari instruksi tersebut sudah berada di program counter.

Register yang berhubungan dengan data yang sedang diproses adalah general-purpose register. Untuk beberapa komputer, general-purpose register diberi simbol R0, R1, R2, ... Rn yang mempunyai kegunaan yang umum, seperti misalnya untuk menampung data yang sedang diolah (disebut dengan operand register) dan untuk menampung hasil pengolahan (disebut dengan accumulator).

Register lainnya yang digunakan sebagai jembatan antara CPU dengan main memory adalah memory address register (MAR) dan memory data register (MDR). Register ini yang dihubungkan dengan suatu jalur (disebut dengan bus) ke main memory.

Memory data register digunakan untuk menampung data atau instruksi hasil pengiriman dari main memory ke CPU atau untuk menampung data yang akan direkam ke main memory dari hasil pengolahan oleh CPU. Instruksi atau data yang diambil dari main memory dikirimkan ke CPU lewat data bus dan diterima terlebih dahulu di memory data register, dan akan dipindahkan ke instruction register bila berbentuk instruksi atau ke operand register bila berbentuk data. Demikian juga bila hasil operasi yang ada di accumulator akan direkamkan ke main memory, maka diletakkan terlebih dahulu ke memory data register.

Sedang memory address register digunakan untuk menampung alamat (address) data atau instruksi di main memory yang akan diambil atau yang akan direkam­kan. Bila instruksi atau data akan diambil dari main memory, maka main memory harus diberitahu terlebih dahulu letak alamat (address) dari data atau instruksi tersebut di main memory. Alamat tersebut diletakkan di memory address register oleh control unit dan dikirimkan ke main memory lewat address bus. Demikian juga bila hasil pengolahan akan direkamkan ke main memory, maka main memory harus diberitahu terlebih dahulu alamat perekaman dari data di main memory. Control unit akan meletakkan alamat tersebut di MAR dan dikirimkan ke main memory lewat address bus.

Sebagai tambahan dari register, beberapa CPU menggunakan suatu cache memory atau disebut juga dengan scratch-pad memory atau high-speed buffer atau buffer memory dengan maksud supaya kerja dari CPU lebih efisien dan mengurangi waktu yang terbuang. Tanpa cache memory, CPU akan menunggu sampai data atau instruksi diterima dari main memory atau menunggu hasil peng­olahan selesai dikirim ke main memory baru proses selanjutnya bisa dilakukan, padahal proses dari main memory lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan register. Cache memory diletakkan diantara CPU dengan main memory.
Cache Memory
Cache Memory

Cache memory harus lebih cepat dari main memory dan mempunyai ukuran yang cukup besar, tetapi tidak sebesar main memory. Sebenarnya cache memory tidak diperlukan bilamana main memory dibuat secepat cache memory, tetapi cara demikian tidaklah ekonomis. Dengan cache memory, sejumlah blok informasi di main memory dipindahkan ke cache memory dan selanjutnya CPU akan berhubungan dengan cache memory.

2.2 ARRAY PROCESSOR
Bila sejumlah besar dari perhitungan harus dilakukan, untuk mempercepat waktu proses, dapat dipergunakan array processor. Suatu array processor atau co-processor adalah processor terpisah yang dapat ditambahkan pada pro­cessor utamanya. Dengan array processor, perhitungan arithmatika yang besar dan sulit dapat dilakukan dengan memecah atau membagi perhitungan tersebut dan dilakukan bersama-sama antara central processor dan array processor.

Kalau anda menggunakan komputer IBM PC XT, di sebelah kanan dari central processor-nya (processor utamanya menggunakan microprocessor Intel 8088) terdapat tempat kosong yang khusus disediakan untuk co-processor, yaitu Intel 8087, bilamana diperlukan. Untuk paket-paket program tertentu dituntut adanya co-processor ini seperti misalnya paket program statistic TSP.  Karena fungsi utama dari co-processor atau array processor adalah untuk perhitungan matematika yang rumit, maka disebut juga dengan nama math-processor atau numeric data processor.

2.3 MAIN MEMORY
CPU hanya dapat menyimpan data dan instruksi di register yang ukurannya kecil, sehingga tidak dapat menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses dari program. Untuk mengatasi hal ini, maka di alat pemroses dilengkapi dengan simpanan yang kapasitasnya lebih besar, yaitu main memory atau internal memory atau internal storage atau primary storage atau temporary storage atau immediate access storage.

Main memory dapat dibayangkan sebagai sekumpulan kotak-kotak yang ma­sing-masing kotak dapat menyimpan suatu penggal informasi baik berupa data maupun instruksi.  Tiap-tiap lokasi dari kotak ditunjukkan oleh suatu alamat (address). Alamat memori merupakan suatu nomor yang menunjukkan lokasi tertentu dari kotak memori.

Ukuran dari main memory ditunjukkan oleh satuan Kilo Byte (KB) yaitu 1024 byte, Mega Byte (MB) yaitu 1024 KB ataupun Giga Byte (GB) yaitu 1024 MB. Umumnya 1 byte memori terdiri dari 8 bit (binary digit). Tiap-tiap bit diwakili oleh digit 1 atau 0. Kombinasi dari bit dalam 1 byte tersebut membentuk suatu kode yang mewakili isi dari lokasi memori. Kode yang dipergunakan untuk mewakilinya tergantung dari komputer yang dipergunakan, dapat berbentuk sistem kode BCD, sistem kode SBCDIC, sistem kode EBCDIC atau sistem kode ASCII.
Misalnya suatu komputer mempunyai kapasitas memori sebesar 256 KB atau 262144 byte, yang berarti mempunyai 262144 lokasi memori. Alamat dari memori ini adalah bernomor 000000 sampai dengan 262143. Bila nilai data karakter "A" disimpan di alamat 000005 pada memori dan sistem kode yang dipergunakan untuk mewakili karakter adalah kode ASCII 8-bit, maka isi dari lokasi tersebut adalah 01000001 (bilangan binari 01000001 dalam sistem kode ASCII 8-bit menunjukkan karakter "A").
Karakter "A" dalam kode ASCII
Karakter "A" dalam kode ASCII
Karakter "A" yang diwakili oleh kode ASCII tersimpan di alamat 000005 di main memory. Main memory terdiri dari RAM dan ROM.

Komponen-komponen peralatan proses
Komponen-komponen peralatan proses

2.3.1 RAM
Semua data dan program yang dimasukkan lewat peralatan input akan disimpan terlebih dahulu di main memory, khususnya di RAM (Random Access Memory). RAM merupakan memori yang dapat dimasup (di akses) yaitu dapat diisi dan diambil isinya oleh programmer.
Struktur dari RAM dibagi menjadi 4 bagian, yaitu sebagai berikut ini.
  1. Input storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan lewat peralatan input.
  2. Program storage, digunakan untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diproses.
  3. Working storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil dari pengolahan.
  4. Output storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke peralatan output.
Input yang dimasukkan lewat peralatan input, pertama kali ditampung terlebih dahulu di input storage, bila input tersebut berbentuk program, maka dipindahkan ke program storage dan bila berbentuk data, akan dipindahkan ke working storage. Hasil dari pengolahan juga ditampung di working storage dan hasil yang akan ditampilkan ke peralatan output dipindahkan ke output storage.

RAM mempunyai kemampuan untuk melakukan pengecekan dari data yang disimpannya, yang disebut dengan istilah parity check.  Bila data hilang atau rusak, dapat diketahui dari sebuah bit tambahan yang disebut dengan parity bit atau check bit.
Misalnya 1 byte memory di RAM terdiri dari 8-bit, sebagai parity bit digunakan sebuah bit tambahan, sehingga menjadi 9 bit.
parity bit
Ada dua macam cara yang dilakukan oleh parity check, yaitu pengecekan pariti genap (even parity check) dan pengecekan pariti ganjil (odd parity check). Even parity check menunjukkan jumlah bit 1 untuk tiap-tiap bit dalam 1 byte beserta parity bit harus berjumlah genap (even), kalau berjumlah ganjil, berarti ada kerusakan data. Misalnya karakter "C" dalam sistem kode ASCII 8 bit berbentuk:
karakter C ASCII
Dengan cara even parity check, pada waktu data ini direkam, parity bit diisi bit 1 supaya jumlah bit 1 bernilai genap, sebagai berikut:
parity bit karakter C ASCII
Pada waktu data tersebut diambil untuk dipergunakan, maka akan dilakukan pengecekan terhadap bit-bitnya. Kalau ada kerusakan bit, misalnya salah satu bit terganti dari bit 1 menjadi bit 0 atau dari bit 0 menjadi bit 1, maka jumlah bit 1 dalam 1 byte tersebut tidak akan berjumlah genap dan akan terdeteksi oleh CPU.

Odd parity check menunjukkan jumlah bit 1 untuk tiap-tiap bit dalam 1 byte beserta parity bit harus berjumlah ganjil (odd), kalau berjumlah genap berarti ada kerusakan data.  Misalnya karakter "C" dalam sistem kode ASCII 8 bit tersebut dengan cara odd parity check seharusnya terekam sebagai berikut:
karakter C - odd parity check
Kalau jumlah bit 1 dalam 1 byte tersebut tidak berjumlah ganjil, berarti ada kesalahan data.

2.3.2 ROM
ROM (Read Only Memory), dari namanya, memori ini hanya dapat di­baca saja, programmer tidak bisa mengisi sesuatu ke dalam ROM. Isi ROM su­dah diisi oleh pabrik pembuatnya, berupa sistem operasi (Operating System) yang terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem komputer, seperti misalnya program untuk mengatur penampilan karakter di layar, pengisian tombol kunci di keyboard untuk keperluan kontrol tertentu dan bootstrap program. Beberapa komputer, misalnya komputer mikro Apple dan IBM PC, ROM juga diisi dengan program  interpreter BASIC.

Bootstrap program diperlukan pada waktu pertama kali sistem komputer diaktip­kan, yang proses ini disebut dengan istilah booting dapat berupa cold booting dan warm booting. Cold booting merupakan proses mengaktipkan sistem kom­puter pertama kali untuk mengambil bootstrap program dari keadaan listrik komputer mati (off) dengan cara menghidupkannya, sedang warm booting me­rupakan proses pengulangan pengambilan bootstrap program dalam keadaan komputer masih hidup (on) dengan cara menekan beberapa tombol tertentu di keyboard (di komputer IBM PC dilakukan dengan menekan tombol-tombol Ctrl, Alt dan Del (ketiga tombol Ctrl-Alt-Del tersebut ditekan bersamaan)  Warm booting biasanya dilakukan bila sistem komputer macet, daripada harus memati­kan aliran listrik komputer dan menghidupkannya kembali (lebih lama dan membuat komputer cepat rusak), lebih baik dilakukan warm booting.
lnstruksi-instruksi yang tersimpan di ROM disebut dengan microinstructions atau microcode atau disebut juga dengan firmware, karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya. ROM itu sendiri adalah hardware sedang microinstructions adalah software.

Isi dari ROM tidak boleh hilang atau rusak, bila terjadi demikian, maka sistem komputer tidak akan bisa berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, pabrik komputer merancang ROM            sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca saja, tidak dapat diisi oleh programmer supaya tidak terganti oleh isi yang lain yang dapat menyebabkan isi ROM rusak. Selain itu ROM sifatnya adalah non volatile, supaya isinya tidak hilang bila listrik komputer dimatikan.

Dalam kasus yang lain, memungkinkan untuk merubah isi dari ROM, yaitu dengan cara memprogram kembali instruksi-instruksi yang ada di dalam ROM tersebut. ROM yang bisa diprogram berbentuk chip yang ditempatkan pada rumahnya yang mempunyai jendela diatasnya. ROM yang dapat diprogram kem­bali adalah PROM (Programmable Read Only Memory), yang dapat diprogram sekali saja oleh programmer yang selanjutnya tidak dapat diubah kembali. Jenis lain adalah EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) atau RPROM (Reprogrammable Read Only Memory) yang dapat dihapus dengan sinar ultra violet (dapat juga dijemur di sinar matahari) serta dapat diprogram kembali berulang-ulang. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory), dapat dihapus secara elektronik dan dapat diprogram kembali.

2.4 HUBUNGAN ANTARA CPU DENGAN MAIN MEMORY DAN PERALATAN  I/O
Hubungan antara CPU dengan main memory ataupun dengan peralatan input/output dilakukan dengan suatu jalur yang disebut dengan bus. Hubungan antara CPU dengan main memory melalui jalur bus yang dilekatkan pada memory data register, memory address register dan control unit di CPU. Sedang bus yang menghubungkan CPU dengan peralatan input/output tidak dilekatkan langsung ke peralatan input/output tersebut, tapi dapat melalui suatu alat I/O port atau DMA controller atau I/O channel.

2.4.1 Bus
Bus atau disebut juga dengan pathway merupakan suatu sirkuit yang me­rupakan jalur transportasi informasi antara dua atau lebih alat-alat dalam sistem komputer.
Internal dan external bus
Internal dan external bus

Bus yang menghubungkan CPU antara dengan main memory disebut dengan internal bus.  Sedang bus yang menghubungkan CPU antara dengan peralatan input/output disebut dengan external bus.

Data bus adalah bus yang digunakan untuk jalur transportasi data dan instruksi.
Address bus adalah bus yang digunakan untuk jalur transportasi alamat di main memory untuk data atau instruksi yang akan diambil atau akan direkamkan.
Control bus adalah bus yang digunakan untuk mengirimkan sinyal sebagai pemberitahuan akan dikirimkan suatu informasi atau telah diterimanya informasi yang dikirimkan dari satu alat ke alat yang lain. Didalam internal bus, hubungan antara CPU dengan main memory melalui data bus yang dihubungkan dengan memory data register (MDR), address bus yang dihubungkan dengan memory address register (MAR) dan control bus yang dihubungkan dengan control unit.
Internal bus
Internal bus

2.4.2  I/O Port
Alat-alat input/output tidak dilekatkan langsung dengan bus, tetapi melalui suatu I/O port atau I/O interface. Alat-alat input/output dapat berkomunikasi dengan CPU dengan cara mengirimkan informasi yang akan dikomunikasikan lewat bus. Informasi yang dikirim dari alat input/output (peripheral device) ke main memory atau ke register di CPU diletakkan di I/O port dan dikirimkan lewat data bus.

Demikian juga bila informasi dari main memory akan dikirimkan ke peripheral device juga melalui data bus, dan diterima di I/O port. Cara pengiriman infor­masi ke alat-alat I/O seperti ini disebut dengan program-controlled I/O.
Program-controlled I/O
Program-controlled I/O
Gambar di atas merupakan pengiriman sebuah karakter dari data bus ke I/O port dengan cara program-controlled I/O. Dengan cara program-controlled I/O seperti tersebut, hanya satu word data saja yang dapat dikirimkan setiap saat. Cara ini banyak diterapkan pada alat-alat I/O yang hanya dapat menangani satu karakter atau 1 byte atau 1 word (1 word = 2 atau lebih byte) saja tiap saat. Contoh I/O port atau I/O interface ini adalah keyboard yang dihubungkan dengan keyboard interface.

Jika satu blok data yang besar (beberapa word sekaligus) dibutuhkan untuk dikirimkan dari atau ke peripheral device, cara yang lain harus digunakan, yaitu Direct Memory Access (DMA).

2.4.3    DMA Controller
Untuk peripheral device yang mempunyai kecepatan tinggi, tidaklah ekonomis untuk pengiriman informasi byte per byte atau word per word, dan akan lebih ekonomis bila pengiriman informasi dilakukan sekaligus per blok in­formasi. Bila informasi dikirimkan sekaligus per blok, dan CPU dapat beroperasi lebih cepat dibandingkan dengan proses peripheral device, bila CPU harus selalu mengawasi pengiriman informasi, maka akan terjadi suatu waktu yang terbuang (idle time) di CPU.

Karena CPU banyak menghabiskan proporsi waktu yang cukup besar di dalam proses membaca dan menuliskan informasi dari atau ke peripheral device, maka perlu dibuat cara agar proses ini tidak terlalu banyak menyita waktu dari CPU.

DMA (Direct Memory Access) merupakan suatu konsep yang akan membuat komunikasi informasi antara peripheral device dengan main memory akan lebih efisien. Cara DMA ini dilakukan dengan melekatkan bus pada DMA controller yang dihubungkan dengan peripheral device.

DMA controller mempunyai suatu processor sendiri di dalamnya (berupa IC khusus, misalnya Intel 8237 di komputer IBM PC) yang akan menangani operasi baca dan tulis antara main memory dan peripheral device. Bila dengan cara program-controlled I/O setiap kali terjadi pengiriman informasi harus selalu diawasi oleh CPU, maka dengan cara DMA ini, CPU cukup sekali saja memberi sinyal ke DMA controller untuk melakukan pengiriman sejumlah blok data an­tara main memory dengan peripheral device, yang selanjutnya urusan pengirim­an data tersebut CPU akan dilakukan oleh processor di DMA tanpa turut campur dari CPU sehingga dapat melakukan pekerjaan yang lain.

Cara DMA ini biasanya digunakan untuk peripheral device yang mempunyai kecepatan tinggi yang membutuhkan pengiriman blok data yang besar, seperti misalnya hard disk drive.

2.4.4    I/O Channel
Telah dibahas dua cara untuk menerapkan pengiriman informasi ke peripheral device, yaitu program-controlled I/O dan DMA. Program-controlled I/O biasanya digunakan untuk peripheral device yang mempunyai kecepatan rendah, sedang yang mempunyai kecepatan tinggi dilakukan dengan cara DMA.

Bila beberapa peripheral device yang mempunyai kecepatan tinggi akan di­hubungkan dengan CPU, maka tidaklah ekonomis menyediakan beberapa DMA controller yang terpisah untuk masing-masing peripheral device, yang lebih ekonomis adalah menyediakan suatu DMA controller yang digunakan untuk sejumlah peripheral device.  Pemikiran inilah yang menimbulkan konsep I/O channel. Suatu 1/O channel adalah suatu DMA controller yang dipergunakan bersama-sama untuk sejumlah alat-alat I/O.

Masing-masing alat-alat I/O dihubungkan dengan suatu channel lewat suatu control unit (jangan dibingungkan dengan control unit di CPU) atau controller. Sebuah controller dapat digunakan untuk sejumlah alat-alat I/O yang sejenis, misalnya dua atau lebih disk drive akan digunakan, dapat dipergunakan sebuah controller. Controller ini fungsinya sama dengan I/O port atau I/O interface untuk cara program-controlled I/O.
I/O channel
I/O channel

2 comments:

  1. nah ini lengkap artikelnya. ijin share ya, terima kasih sudah berbagi. Salam.

    ReplyDelete
  2. silahkan... makasi kembali, sudah mampir...

    ReplyDelete