Ini adalah
pengalaman saya, yang baru saja menyelesaikan sebuah project, "My Project School Network", Pembuatan Hotspot
di sebuah Sekolah SMP. Sebuah pekerjaan sampingan yang tentunya menghasilkan duit.
:) Saya mau berbagi cerita pengalaman saja mengenai project ini, semoga jadi
pelajaran bersama. Untuk duitnya, maaf saya tidak bisa berbagi, :).
Dari gambar
terlihat semua berpusat ke dalam suatu Mikrotik, sebelum menuju ke internet Speedy. Komputer yang banyak ada di Lab komputer masuk ke router Mikrotik
terlebih dahulu, dan diatur bandwidth di dalamnya. Dan hotspot tentu saja masuk
melalui interface lainnya dari router Mikrotik, lalu diteruskan menuju Speedy /
internet.
Saya
menggunakan virtual machine, untuk menggantikan fungsi dari Mikrotik dan radius
server. Mikrotik dan radius server (centos
6.4) diinstall dalam Virtual Box. Ini merupakan langkah penghematan yang luar
biasa. Apalagi Mikrotik yang dibuat tidak sembarangan, Mikrotik versi 5.20,
dengan kecepatan CPU, 2,5GHz, RAM /
memory 1 GB, dan space hardisk 8GB.
Mantap. Keren sekali. Kalau dibandingkan dengan hardware sebenarnya, dengan
spesifikasi yang sama, harganya tentu jutaan itu.
Spek
komputer yang digunakan sebagai virtual machine, harus lumayan bagus dan
handal. Spek yang saya digunakan disini,
- Cpu dual core, 2.5 GHz (kalau tidak salah… lupa saya Ghz-nya. :))
- 6 GB memory.
- Hardisk 320GB sata,
- 1 ethernet onboard + 2 ethernet eksternal
- OS windows 7 (64bit) sebagai OS hostnya).
Teman saya, ketika
melihat saya sedang otak-atik komputer ini, untuk dijadikan virtual machine,
bingung, campur heran, mungkin campur kagum juga :), seperti es campur.
“Bisa juga
seperti itu ya ?? Wah lebih enak dijadikan virtual begitu donk”
Saya jawab “
ya iyalah… makanya belajar….(dan minum c*********)...” :)
Saya
terangkan sedikit mengenai network yang saya buat kepadanya.
Network yang saya buat, intinya ada pada virtual machine, lebih spesifiknya lagi berpusat pada Mikrotik virtual. Mikrotik (virtual ) ini, mempunyai 4 buah network adapter ( interface Ethernet).
- Pertama, network adapter bersifat virtual, dan ini dibuat untuk menuju ke virtual OS linux (Centos 6.4). Tidak masalah jika nanti ada penambahan server lainnya lagi. Misalkan ditambahkan virtual server proxy.
- Network adapter kedua menuju ke switch, sebagai gateway dari komputer di lab, sehingga bisa diatur penggunaan bandwidthnya di sisi router Mikrotik.
- Network adapter ketiga, merupakan interface Mikrotik yang disetup sebagai interface hotspot. Interface ini terhubung ke access point.
- Dan terakhir network adapter yang merupakan interface Mikrotik menuju ke arah Speedy / internet.
Hanya 4 buah
adapter interface? Tidak bisa ditambah
lagi ? Ya, inilah kekurangan dari Virtual Box. Maksimal network adapter yang
bisa digunakan untuk masing –masing virtual system operasi, hanya 4 buah. Tapi
saya kira sudah cukup, ada 4 buah Network ID yang bisa dibuat.
So, kesimpulannya…
- Inilah keuntungan dari belajar networking, belajar linux. Tingkatkan skill anda untuk bekal di masa datang. Malah harus lebih lagi, karena pastinya ke depan teknologi informasi akan semakin maju.
- Virtual machine merupakan solusi yang baik, untuk anda yang memiliki dana terbatas. Performanya tidak jauh berbeda dari yang aslinya. Ke depannya malah teknologi akan menuju ke cloud computing.
- Perlu dibuatkan sebuah konsep jaringannya, sebelum merealisasikannya di lapangan. Gambar dan berikan IP address, agar tidak lupa. Sangat membantu sekali, untuk mempercepat pembuatan network.
#####update... ######
Karena ada pertanyaan bagaimana settingan adapter pada virtual box, maka saya update postingan ini sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut… ok…
Untuk menentukan settingan adapter pada virtual box, patokannya pada gambar/design jaringan yang dibuat. Design network yang anda buat harus benar-benar anda ketahui. Dan logikanya harus jalan ini.
Ok. Seperti pada design network di atas, lihat baik-baik. Pada virtual box, saya membuat 2 OS virtual, yaitu Mikotik dan Linux centos.
1. Virtual Mikrotik
Perhatikan gambar. Pada mikrotik ada 4 buah interface, ada 3 interface mengarah ke arah luar (client, speedy, dan AP hotspot), dan 1 interface ke centos (untuk proxy). 3 buah interface ke arah luar, artinya butuh interface lan card, yang ada secara fisik. Karena itu akan terhubung / terkoneksi dengan kabel rj45 ke arah yang sudah saya sebutkan tadi, client, speedy dan AP hotspot.
So, pada virtual Mikrotik, settingan adapter 1, pilih attached to bridge. Name Broadcom Netlink (diarahkan ke interface lan card fisik 1).
Begitu juga dengan settingan adapter 2, Pilih bridge dan namenya arahkan ke interface lan card fisik 2.
Dan settingan adapter 3, bridge, arahnya ke interface lan card fisik 3.
Nah, sedangkan adapter 4, dikarenakan connect ke OS virtual Centos, maka settingan adapternya bisa menggunakan pilihan internal network, dengan name biasanya intnet (bisa diedit sesuai dengan kemauan anda), atau host only adapter, name Virtualbox Host-Only Ethernet Adapter.
Saya sendiri, biasanya menggunakan settingan adapternya host only adapter. Ini bagus, agar bisa windows 7 (windows / OS utama dimana virtual box terinstall) bisa terkoneksi juga dengan OS virtualnya. Artinya kan OS virtualnya bisa saya remote dari OS utama Windows 7.
2. Virtual Linux Centos
Pada Virtual Linux Centos, hanya ada 1 buah interface. Ini terhubung ke virtual Mikrotik. Maka settingan adapternya, seperti pada adapter 4 pada virtual Mikrotik. Jika virtual Mikrotik settingan adapter 4 menggunakan internal network, samakan juga internal network. Jika menggunakan host-only adapter, pilih juga host-only adapter.
Karena ada pertanyaan bagaimana settingan adapter pada virtual box, maka saya update postingan ini sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut… ok…
Untuk menentukan settingan adapter pada virtual box, patokannya pada gambar/design jaringan yang dibuat. Design network yang anda buat harus benar-benar anda ketahui. Dan logikanya harus jalan ini.
Ok. Seperti pada design network di atas, lihat baik-baik. Pada virtual box, saya membuat 2 OS virtual, yaitu Mikotik dan Linux centos.
1. Virtual Mikrotik
Perhatikan gambar. Pada mikrotik ada 4 buah interface, ada 3 interface mengarah ke arah luar (client, speedy, dan AP hotspot), dan 1 interface ke centos (untuk proxy). 3 buah interface ke arah luar, artinya butuh interface lan card, yang ada secara fisik. Karena itu akan terhubung / terkoneksi dengan kabel rj45 ke arah yang sudah saya sebutkan tadi, client, speedy dan AP hotspot.
So, pada virtual Mikrotik, settingan adapter 1, pilih attached to bridge. Name Broadcom Netlink (diarahkan ke interface lan card fisik 1).
Begitu juga dengan settingan adapter 2, Pilih bridge dan namenya arahkan ke interface lan card fisik 2.
Dan settingan adapter 3, bridge, arahnya ke interface lan card fisik 3.
Nah, sedangkan adapter 4, dikarenakan connect ke OS virtual Centos, maka settingan adapternya bisa menggunakan pilihan internal network, dengan name biasanya intnet (bisa diedit sesuai dengan kemauan anda), atau host only adapter, name Virtualbox Host-Only Ethernet Adapter.
Saya sendiri, biasanya menggunakan settingan adapternya host only adapter. Ini bagus, agar bisa windows 7 (windows / OS utama dimana virtual box terinstall) bisa terkoneksi juga dengan OS virtualnya. Artinya kan OS virtualnya bisa saya remote dari OS utama Windows 7.
2. Virtual Linux Centos
Pada Virtual Linux Centos, hanya ada 1 buah interface. Ini terhubung ke virtual Mikrotik. Maka settingan adapternya, seperti pada adapter 4 pada virtual Mikrotik. Jika virtual Mikrotik settingan adapter 4 menggunakan internal network, samakan juga internal network. Jika menggunakan host-only adapter, pilih juga host-only adapter.
Ok, sampai disini, semoga bermanfaat...
mantap boss, saya senang dengan artikel anda, memang bagus membangun Virtual Server. Update terus boss, salam.
ReplyDeletewah... thanks berat atas komentar dan kunjungannya... :)
DeleteNice Blog..........
ReplyDeleteMohon di informasikan untuk masing masing settingan masing masing adapter? apakah di nat atau di bridge
ReplyDeleteJawabannya, liat update di atas... :)
Deletehow to solved userman radious server is not rasponding
ReplyDelete